foto: blog media rakyat baru |
SUARABMI.COM - "Saya khawatir dan takut, luka bekas gigitan belum sembuh dan takut nanti akan punya efek. Belum juga dipastikan sembuh total, majikan sudah memecat saya". ungkap Alwati
Alwati adalah TKW Hong Kong yang dalam kontrak kerjanya menjaga anjing, namun alangkah malangnya ia karena ia disuruh menjaga anjing lebih 164 ekor sendirian hingga tangannya banyak bekas gigitan anjing-anjing tersebut.
Namun karena kondisi yang demikian, ia beranikan diri untuk mencari kelengahan majikan dan kabur dari tempat kerja. Tepatnya saat Alwati diantara ke tempat agensy yang bernama Kingdom Agen di To Kwa Wan, Kowloon oleh majikannya, ia kabur dan mencari suaka.
[ads-post]
Alwati yang mengaku tidak pernah mendapatkan hari libur minggu, memulai kesibukan jam 7 pagi sampai jam 10 malam. Tidur tidak tenang. Tengah malam sering bangun jika ada anjing yang menggonggong terus menerus, suara bayi anjing yang terjatuh atau suara lain yang tidak beres. Meski lelah, Alwati juga tidak bisa diam barang sebentar untuk istirahat karena selalu diawasi 10 kamera CCTV yang dipasang oleh majikannya disegala penjuru. Alamat kerja Alwati, menjadi tempat penangkaran anjing. majikannya memfungsikan rumah dua lantai sebagai toko penjualan anjing, tempat penangkaran, kandang, tempat mandi, tempat melepas anjing, tempat penitipan anjing sekaligus tempat tidur Alwati.
Alwati kemudian bertemu sesama BMI yang menjadi anggota organisasi GAMMI (Gabungan Migran Muslim Indonesia). Dari informasi dan arahannya Alwati disarankan datang Mission for Migrant Workers untuk penyelesaian kasusnya. Alwati berusia 32 tahun, berasal dari Tanjungmukti, Kalianda Lampung. Dia diberangkatkan melalui PJTKI PT SBY Pondok Ranggon, Cipayung Jakarta Timur.
Semoga kasusnya segera mendapat penanganan dan keadilan sehingga kondisinya dapat terjamin dan sejahtera.
sumber : Media Rakyat Baru