SUARABMI.COM - Keadaan ekonomi menjadi salah satu penyebab tingginya prosentase remaja Indonesia yang putus sekolah. Kurangnya lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah serta rendahnya upah membuat sebagian lulusan SD dan SMP di Indonesia memilih untuk mengadu nasib ke luar negeri. Berbekal ijazah SD atau SMP, mereka mulai mendaftar ke agen penyalur tenaga kerja yang menjamur di berbagai wilayah di Indonesia. Setelah mengikuti pendidikan bahasa dan keterampilan di PJTKI atau bahkan tanpa itu, mereka selanjutnya akan dikirim ke beberapa negara seperti Hong Kong, Malaysia, Singapura dan Taiwan sebagai buruh migran Pekerja Rumah Tangga (PRT), perawat dan sebagian bekerja di pabrik. suarabmi.com
Sesampai di negara penempatan, ada sebagian dari mereka yang berkeinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan yang disesuaikan dengan jadwal kerja mereka. Di negara penempatan Hong Kong, dengan hak libur yang didapat satu kali seminggu mereka memiliki kesempatan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan lembaga pendidikan di Hong Kong. Sebut saja Lis Triyani, gadis berusia dua puluh satu tahun yang berasal dari Kabupaten Trenggalek ini mengikuti program Kejar Paket C di salah satu lembaga pendidikan di Hong Kong. Diantara kesibukannya mengurus rumah dan merawat anak majikan ia tetap bersemangat untuk melanjutkan sekolah.suarabmi.com
[ads-post]
“Dalam satu pertemuan belajar untuk Kejar Paket C, biasanya dimulai dari pukul 09.30 sampai pukul 13.00. Karena tak semua buruh migran libur di hari Minggu, ada siswa yang masuk di hari Kamis dan Sabtu,” ujar Lis Triyani.suarabmi.com
Ada dua lembaga pendidikan di Hong Kong yang menyediakan program Kejar Paket C dan Kejar Paket B. Umumnya setiap peserta didik menghabiskan biaya sebesar HKD500 atau sekitar Rp 800.000/bulan untuk mengikuti program tersebut. Para peserta didik juga mendapatkan modul sebagai penunjang kegiatan belajar-mengajar. Lembaga pendidikan tersebut juga memiliki website tersendiri untuk memaksimalkan kegiatan belajar-mengajar yang tidak dapat dilakukan secara langsung.suarabmi.com
Para peserta didik juga diberi Student ID yang dapat digunakan untuk mengakses materi pembelajaran selama dua puluh empat jam di website yang telah disediakan lembaga pendidikan. Setiap peserta didik membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun untuk menempuh Kejar Paket C dan Kejar Paket B tersebut. Tentu bukan hal yang mudah membagi waktu antara bekerja dan belajar. Apalagi ada berbagai kegiatan ekstra kurikuler yang mereka ikuti untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.suarabmi.com