BMICare
Ditanya Kapan Taiwan dan Korea Buka Kembali, Kemenaker dan BP2MI Saling Lempar Jawaban Seperti Ini, Lalu Siapa Sebenarnya yang Ngurusin Sih
Rifai
SUARABMI - Sebuah chat dari calon Pekerja Migran Indonesia yang beredar di media sosial membuat mata kita terbelalak lantaran jawaban dari para pemangku jabatan yang terkesan saling lempar masalah hingga membuat para pekerja migran menjadi merasa semakin tak diperhatikan.
Dalam chat yang beredar itu, calon pekerja migran Taiwan menanyakan melalui akun resmi kemenaker, begini tanyanya. "Bagaimana penempatan CPMI ke Taiwan?" Tanyanya melalui halaman facebook kementerian tenaga kerja Indonesia.
Lantas pernyataan singkat itu awalnya mendapat jawaban otomatis dari sistem dan beberapa lama kemudian mendapat jawaban dari admin yang mengurusnya.
[post_ads]
"Untuk informasi terkait penempatan tenaga kerja Indonesia ke negara tersebut, silahkan menanyakan informasi lanjut ke BP2MI ya, terimakasih" Jawab Kemenaker.
Sedangkan BP2MI ditanya terkait pembukaan Taiwan juga melemparkan masalah kepada Kemenaker. Hal ini sebagaimana jawaban dari pertanyaan seorang calon TKI, "Penempatan CPMI ke Taiwan bagaimana? Angka positif di Indonesia sudah dibawah 5000, kok masih tidak ada kejelasan?" Tanya Ogess.
"Untuk penempatan ke Taiwan, BP2MI sudah mengupayakan namun sebagai lembaga pelaksana kebijakan, BP2MI pun harus menunggu kebijakan dan informasi dari kemenaker serta pemeritnah terkait, mohon bersabar" Jawab BP2MI.
[post_ads_2]
Dikesempatan lain, ada juga calon PMI korea yang bertanya kepada BP2MI melalui akun halaman resminya yaitu Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Dalam pesan messengernya ia bertanya, "Tolong pak segera ada penempatan, udah 2 tahun nganggung, jual jual aset utang kemana mana dan berbunga, kapan CPMI Korea berangkat?"
Pertanyaan ini kemudian mendapat jawaban selang sehari kemudian. Begini bunyi jawabannya, "Untuk penempatan BP2MI sudah mengupayakan, namun sebagai lembaga pelaksana kebijakan, BP2MI pun harus menunggu kebijakan dan informasi dari kemenaker serta pemerintah, mohon bersabar ya"Jawab BP2MI.
Perlu diketahui, kedua negara ini tutup setelah Indonesia merencanakan zero cost alias biaya ditanggung majikan. Namun keduanya tutup saat wabah di Indonesia menjadi - jadi. Entah apa alasan mereka menutup diri dari Indonesia, kita masih belum mengetahui dengan pasti.