Pada tanggal 15 Februari kemarin, kementerian tenaga kerja Taiwan telah membuka kembali penerimaan pekerja migran tahap kedua untuk Indonesia, Thailand, Vietnam dan Filipina. Keempatnya dibuka secara bersamaan.
Sejak saat itu hingga kemarin 2/3, majikan sektor industri maupun kesejahteraan sosial sudah meminta setidaknya 1.250 orang pekerja sebagian besar adalah pekerja sektor formal, sektor industri dan hanya 12 orang saja sektor informal atau penjaga lansia.
[post_ads]
Dari 15 Februari hingga 2 Maret, Badan Pengembangan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja Taiwan mengatakan sudah ada 1.250 pekerja migran memasuki Taiwan, anehnya 1.238 didominasi pekerja pabrik dan hanya 12 orang saja yang bekerja di rumah tangga, kesejahteraan sosial.
Dari total 1.250 tersebut hampir semuanya dikuasai oleh Thailand di mana Thailand mengirimkan 925 pekerja, Indonesia 180 pekerja, Vietnam 141 pekerja dan Filipina hanya 4 pekerja.
Menurut badan pengembangan tenaga kerja, sedikitnya pekerja sektor informal kesejahteraan sosial yang datang diduga disebabkan karena mereka harus menjalani pelatihan yang banyak di negara mereka sebelum berangkat.
[post_ads_2]
Selain itu, sedikitnya pekerja informal ini diduga juga karena yang membutuhkan pekerja adalah sektor individu, bukan perusahaan yang sekali ambil bisa banyak orang.
Menurut statistik terbaru tahun 2020, jumlah pekerja migran di Taiwan hanya tinggal 710.000, hal ini turun pada 2021 yang hanya 669.000, kehilangan sekitar 40.000 pekerja migran di Taiwan.