Viral Mbak PMI di Taiwan Baru 4 Bulan Kena Kasus Penganiayaan Pasien, Berikut Kronologinya


Miaoli, Taiwan
– Sebuah peristiwa kekerasan mengejutkan terjadi di Miaoli, Taiwan, di mana seorang pekerja migran asal Indonesia berusia 30 tahun diduga melakukan kekerasan terhadap seorang nenek berusia 94 tahun yang menjadi tanggung jawabnya. Kasus ini membuat keluarga lansia tersebut melaporkan insiden ke pihak berwajib setelah nenek itu mengalami luka memar serius di sekujur tubuhnya.

Insiden ini mencuat ketika seorang pengguna Dcard, platform media sosial di Taiwan, membagikan kisah neneknya yang harus bergantung pada bantuan pekerja migran untuk memenuhi kebutuhan harian seperti membalikkan tubuh, memberi makan, hingga perawatan kesehatan dasar. 

Pekerja migran tersebut dipekerjakan pada akhir Juni dan pada awalnya menunjukkan sikap yang tenang dan pendiam. Namun, sejak bulan Oktober, sikap pekerja migran itu berubah drastis; ia kerap menggunakan video call selama 24 jam, berbicara keras saat menerima telepon, bahkan menunjukkan ketidaksabaran ketika diminta membantu mengurus lansia tersebut.

[post_ads]

Pada tanggal 14 Oktober, nenek itu melapor kepada ayah pengguna Dcard, mengatakan, "Tolong saya, pekerja migran itu mencekik saya." Keluarga yang merasa curiga kemudian mendapati adanya memar dan bengkak di sekitar leher nenek. 

Dua hari kemudian, saudara pengguna Dcard mendengar keluhan serupa dari nenek yang mengaku dipukul di dada. Keluarga tersebut kemudian menemukan memar di beberapa bagian tubuh nenek, termasuk wajah, dada, punggung, panggul, lengan, dan paha.

Pada tanggal 21 Oktober, keluarga membawa nenek ke rumah sakit untuk pemeriksaan kesehatan dan tes luka. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa memar tersebut disebabkan oleh kekuatan fisik, bukan penyakit dalam. 

[post_ads_2]

Merasa marah dan kecewa, keluarga melapor kepada polisi setempat pada 30 Oktober. Polisi di Kantor Polisi Sanjiaopai langsung menindaklanjuti laporan dan meminta pekerja migran tersebut untuk memberikan keterangan. Dalam pengakuannya, pekerja migran itu mengakui bahwa ia sempat melakukan kekerasan terhadap lansia itu karena merasa stres dan frustrasi.

Pihak kepolisian langsung menghubungi instansi pemerintah dan pihak agen tenaga kerja yang mempekerjakan pekerja migran tersebut untuk tindakan lebih lanjut. Saat ini, pekerja migran itu telah dikembalikan ke asrama untuk menunggu proses hukum, sementara penyelidikan kasus masih berlangsung oleh Kejaksaan Miaoli.

Kasus ini memicu kemarahan warganet yang merasa prihatin atas tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap lansia. Banyak dari mereka meminta keluarga yang mempekerjakan pekerja migran untuk memasang kamera pengawas di rumah sebagai langkah pencegahan. Warganet juga mengkritik sistem pengawasan terhadap pekerja migran di Taiwan dan berharap ada tindakan yang lebih tegas agar kejadian serupa tidak terulang.

**sumber berbagai media di taiwan

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال