SUARABMI - 
Aturan baru pemerintah Indonesia terkait pembebasan biaya calon TKI rupanya masih menuai pro dan kontra hingga saat ini terutama di Taiwan dimana banyak majikan yang merasa keberatan dengan aturan baru yang ditetapkan Indonesia ini.

Lin Sangui, wakil direktur eksekutif Kementerian Tenaga Kerja Taiwan dalam wawancaranya kemarin (22/10) mengatakan bahwa sebenarnya Taiwan siap bersedia membahas berbagai permasalahan dengan pihak Indonesia terkait pekerja migran, namun Taiwan tidak menerima jika keputusan itu diambil secara sepihak.
[post_ads]
Karena hal ini tidak menutup kemungkinan Taiwan akan mencari negara baru sebagai sumber pekerja migran selain yang telah ada saat ini yaitu Thailand, Vietnam, Filiphina dan Indonesia. Negara baru tersebut diharapkan bisa menggantikan Indonesia jika tidak bisa menemui kesepakatan terkait hal ini.

Lin mengatakan Taiwan sebenarnya siap diajak berunding namun hingga saat ini belum ada ajakan berunding atau jawaban dari surat yang dikirim oleh otoritas Taiwan kepada Indonesia.

Dalam pertemuan bilateral terakhirnya dengan Indonesia, Taiwan mengaku sudah berunding terkait seperti biaya tiket ditanggung majikan dan kenaikan gaji di sektor informal. Namun sekarang kaget lantaran tiba - tiba Indonesia membuat aturan baru yang dirasa memberatkan Taiwan.

"Taiwan bersedia berdiskusi dengan Indonesia, berbagai masalah dan biaya, tetapi keputusan aturan sepihak seperti ini, tidak dapat diterima oleh Taiwan" Ujar Lin Sangui sebagaimana dikutip suara BMI dari yahoo Taiwan dan RTI.

"Ini melanggar kesepakatan yang telah kami buat selama pertemuan bilateral. Kami tidak mengatakan bahwa kami tidak dapat berbicara, tetapi kami juga tidak dapat ... termasuk Taiwan, kami tidak dapat berbicara tentang apa yang kami bicarakan di masa lalu. Izinkan saya memberi tahu Anda bahwa jika saya ingin berubah, saya akan berubah. Ini melanggar integritas" Tuturnya
[post_ads_2]
Lin Sangui menegaskan bahwa saat ini TKA di Taiwan berasal dari empat negara yaitu Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Thailand. Jika setelah negosiasi, majikan keberatan dengan aturan yang ditetapkan oleh Indonesia, Kementerian Tenaga Kerja juga akan membantu majikan dalam memilih negara lain sebagai sumber alternatif pengganti Indonesia.

Lin juga mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan akan ada negara baru yang diajak kerjasama untuk mengirimkan TKA ke Taiwan dalam rangka memenuhi kebutuhan ketaga kerja di Taiwan. 

Namun hal ini masih dalam pembahasan mendalam internal otoritas Taiwan, negara mana, bagaimana SDM calon pekerjanya, kualitas calon pekerjanya, tingkat pendidikan, lingkungan dan lainnya masih dalam pembahasan yang belum bisa diungkap ke publik.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan terkait hal ini namun pengiriman TKI ke Taiwan sudah dibuka untuk semua sektor dan saat ini sudah ada beberapa TKI yang berangkat ke Taiwan.