SUARABMI - 
Keberadaan pekerja migran atau TKI/PMI tidak bisa dipandang sebelah mata, pasalnya mereka selalu menjadi penyokong negara dan penyelamat bangsa terutama di era pandemi covid seperti ini. Nah, kok bisa? bagaimana caranya?. Simak artikel ini.

Bank dunia baru - baru ini memprediksi seharusnya di masa pandemi banyak pekerja migran diseluruh dunia akan kehilangan pekerjaannya dimana hal ini akan membuat mereka tidak ada uang untuk dikirimkan kekampung halamannya.

Namun ternyata prediksi Bank Dunia itu salah, dalam 1 tahun ini ada 270jutaan pekerja migran dari dan diseluruh dunia dan mereka tetap bekerja dan menikmati gaji seperti biasa dan mengirimkan uang seperti biasa.
[post_ads]
Dari data dunia, pekerja migran telah mengirimkan 5.54 trilliun USD ke negara masing - masing termasuk Indonesia, hal ini tentu selain menolong keluarga mereka di kampung halaman juga membantu perkembangan perekonomian negara dengan devisa yang masuk.

Sebagaimana kita ketahui, TKI adalah salah satu sumber devisa terbesar Indonesia, para TKI kita akan memberi masukan mata uang asing ke Indonesia yang pada akhirnya menjadi sumber devisa negara. Dengan begitu otomatis kebutuhan terhadap mata uang rupiah juga meningkat sehingga makin membuat mata uang Indonesia perkasa.

Melihat besarnya sumbangan devisa TKI, justru yang harus dilakukan pemerintah adalah memperbesar jumlah pengiriman TKI ke luar negeri. Tentu saja ini juga harus diikuti dengan pelatihan dan penambahan keterampilan bagi TKI agar harganya jauh lebih meningkat.
[post_ads_2]
Dibeberapa negara bahkan dimasa era pandemi ini, pengiriman uang dari pekerja migrannya naik drastis, seperti di Pakistan yang memecahkan rekor.

Untuk pengiriman uang dari pekerja migran luar negeri, negara-negara seperti Vietnam, Filipina dan Indonesia dengan jumlah pekerja asing yang besar juga menerima aliran pengiriman uang yang stabil.

Menghadapi bonus demografi Indonesia, negara kita bisa memanfaatkan peluang dengan mengisi kebutuhan tenaga kerja dunia dengan meningkatkan skill para buruh migrannya. Selain itu perlindungan hukum yang dibutuhkan TKI kita harus lebih dimaksimalkan.

Dunia memang sedang menghadapi krisis ekonomi. Ketika itu melanda, justru TKI-TKI kita tampil bak pahlawan yang bisa memberikan udara segar bagi perekonomian nasional. Karena itu, perhatian terhadap TKI harus lebih serius dibanding sebelumnya.