SUARABMI - 
Pandemi Covid 19 yang sudah berjalan 8 bulan lamanya, membuat banyak sektor terhenti. Tak terkecuali penyaluran PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang memang setiap tahun dilaksanakan pemberangkatannya ke masing masing negara tujuan sesuai dengan keahlian yang mereka miliki.

Melalui pertemuannya dengan awak media, Yoyok Wardoyo Kepala Dinas Kabupaten Malang menanggapi hal tersebut.

“Sesuai dengan kebijakan Kementerian Tenaga Kerja dan Badan Nasional Penempatan Tenaga Migran. Pemberangkatan PMI yang dulu tertunda saat ini sudah berangsur angsur boleh dilaksanakan,” tegas Yoyok Wardoyo.
[post_ads]
Ia menambahkan, namun tidak semua negara tujuan telah membuka askses untuk menerima kedatangan PMI.

“Negara yang sudah dapat menerima PMI yakni Hongkong dan Taiwan. Dan kita semua berharap negara lain segera menyusul dan keadaan akan kembali normal karena ini kebutuhan yang sangat krusial,” lanjutnya.

Sebagai informasi, untuk Kabupaten Malang sendiri tercatat sekitar 700 orang yang kemarin tertunda keberangkatannya.

“Mereka yang 700 orang itu telah memenuhi persyaratan lengkap sebenarnya dan bertahap sudah mulai berangkat. Sebab mulai Oktober kemarin sudah diizinkan pemberangkatannya untuk seluruh Indonesia,” Yoyok mengakhiri.
[post_ads_2]
Namun ternyata ada kendala lain diluar negeri seperti di Taiwan. Kurangnya tempat karantina membuat mereka harus rela menunggu lebih lama lagi.

Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah kanal youtube mixuer, saat melakukan video call dengan calon TKW, ia bertanya. "Kenapa kalian tidak terbang - terbang?" Tanyanya dan dijawab kalau mereka yang belum bisa terbang karena belum dapat tempat karantina.

Taiwan sendiri sudah berusaha meningkatkan jumlah kamar karantina dan bahkan menyulap beberapa hotel sebagai tempat karantina khusus pekerja migran.