SUARABMI - 
Seorang TKW Taiwan asal Purwodadi Grobogan Jawa Tengah hari ini pulang berkursi roda karena derita penyakit kanker getah bening, hal ini sebagaimana terabadikan dalam siaran langsung mbok cikrak Taiwan pagi ini.

Melihat ada yang berkursi roda, mbok langsung menghampirinya dan bertanya terkait sakitnya. "Sakit apa mei?" Tanya mbok cikrak.

TKW bernama Juliana ini menjawab kalau dirinya sedang menderita sakit kanker getah bening. "kanker getah bening" Jawabnya serak serak dengan suara pelan.
[post_ads]
Kanker getah bening adalah kanker yang menyerang sistem limfatik, yaitu bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk melawan infeksi. Penyebab kanker getah bening masih belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih berisiko terkena penyakit ini.

Juliana sendiri berangkat ke Taiwan pada tahun 2019 lalu dan belum menyelesaikan kontrak pertamanya, namun harus pulang karena takut biaya berobat mahal di Taiwan jika tetap berada disana.

Menurut informasi yang disampaikan kepada redaksi suaraBMI, alasan Juliana lebih memilih pulang daripada berobat di Taiwan adalah karena takut biaya mahal jika tetap berada disana.

"Dia status resmi, sudah berobat selama 2 bulan ini dengan menjalani kemo, namun takut biaya mahal akhirnya pilih pulang saja" Kata Koordinator Advokasi SBMI. 

Bekas - bekas berobat selama 2 bulan di Taiwan juga terlihat dari tangannya dimana ada bekas - bekas suntik dan kemo seperti gambar dibawah ini.
[post_ads_2]
Juliana sendiri berangkat ke Taiwan melalui PT Graha Mitra Balindo dimana ia bernaung dibawah agensi U-Shine MP Company Taiwan. Ia terdaftar resmi di kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sejak bulan 7 tahun 2019.

Saat dibandara Taiwan, mbok cikrak yang kebetulan membantu kepulangannya, mengadakan galang dana dan terkumpul donasi 4 juta lebih dari kawan - kawan yang pulang hari ini (9/12).

Saat ini ia sedang menjalani penerbangan ke Indonesia dengan pesawat China Airline dan diperkirakan akan sampai sekitar 14.00 WIB. Di Jakarta sendiri sudah ada Koordinator Advokasi SBMI yang siap menunggu kedatangannya dan membantu menangani kasusnya.