KabarBMI
Taiwan Kembali Catat 6 Kasus Baru, 3 Adalah TKW Asal Indonesia, 939 TKW Saat Ini Sedang Dipusat Karantina Taiwan dan Lebih Dari 100 yang Positif Hingga Saat Ini
Suara BMI
SUARABMI - Taiwan mencatat enam kasus impor baru COVID-19 pada hari Rabu ini, lima di antaranya memiliki bukti hasil tes COVID-19 negatif yang dikeluarkan dalam tiga hari setelah penerbangan mereka, menurut Pusat Komando Epidemi Pusat ( CECC).
Tiga dari kasus tersebut berasal dari Indonesia, dan dua di antaranya adalah wanita yang datang ke Taiwan pada 17 November untuk bekerja, kata kepala CECC dan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Chen Shih-chung (陳 時 中) pada konferensi pers.
Kedua wanita itu pertama kali diuji di Taiwan pada 28 November, ketika otoritas kesehatan setempat melakukan tes COVID-19 kepada semua 939 pekerja migran Indonesia yang berada di pusat karantina yang ditunjuk pada saat itu, di tengah meningkatnya kasus dari Indonesia.
[post_ads]
Hasil mereka dari tes tersebut ternyata negatif, tetapi ketika mereka diuji lagi dua hari kemudian saat mereka akan dibebaskan dari karantina, hasilnya positif, kata Chen.
Nilai CT dari kedua wanita "berusia 30-an" untuk kedua tes, dan "lemah positif" pada 30 November. Perubahan dalam hasil tes mungkin karena kedua wanita itu tertular penyakit beberapa waktu lalu dan sekarang memiliki viral load yang relatif rendah.
Saat ini, seluruh pekerja migran Indonesia yang datang ke Taiwan, kecuali nelayan, harus tinggal di pusat karantina yang ditentukan pada saat kedatangan selama 14 hari dan dites COVID-19 sebelum mereka selesai karantina.
Hingga saat ini, lebih dari 100 warga negara Indonesia dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut di Taiwan.
Kasus lain dari Indonesia adalah seorang pria berusia 20-an yang tiba di Taiwan pada 14 November dan akan bekerja sebagai nelayan. Dia diuji atas permintaan majikannya setelah menyelesaikan karantina dan dipastikan mengidap penyakit itu pada Rabu, kata Chen.
Sebelas orang yang bepergian dengan bus perusahaan telah diminta untuk karantina, kata Chen.
[post_ads_2]
Dalam situasi ini, sulit untuk mendeteksi virus, yang berarti orang yang terinfeksi masih dapat dites negatif untuk penyakit tersebut, kata Chang.
Meskipun meminta pelancong untuk menunjukkan hasil tes tidak menjamin bahwa semua orang jelas, itu membantu mencegah banyak orang yang tertular penyakit untuk bepergian ke Taiwan, kata Chang.
Negatif palsu ini juga mengapa CECC akan terus mewajibkan semua kedatangan ke Taiwan untuk dikarantina selama 14 hari, katanya.
Hingga saat ini, Taiwan telah mencatat 685 kasus COVID-19, dengan 593 diklasifikasikan sebagai impor. Dari total, 570 telah pulih, tujuh meninggal dan 108 dirawat di rumah sakit.
focistaiwan