KabarBMI
Cerita Haru Sunakib, TKI Gunungkidul yang Meninggal Dunia di Taiwan, 8 Bulan Orang Tua Menanti Kabar, Saat Dengar Kabar Sudah Meninggal
Suara BMI
SuaraBMI - Bekerja di luar negeri telah dicita-citakan Sunakib (23) sejak duduk di bangku SMA. Berbekal ijazah Sekolah Menengah Kejuruan Perikanan Negeri di Gunungkidul, dirinya membenarikan diri merantau ke negeri orang.
Warga Temuireng II, Kapanewon Panggang, Gunungkidul, itu pun mendaftar kePJTKI Jakarta. Nakip, sapaan akrab Sunakib, juga sudah mendaftar menjadi TKI ke Taiwan melalui PJTKI yang bekerja sama dengan pihak sekolahnya.
Tekad Nakip merantau ke Taiwan menggunakan kapal nelayan tak mampu dibendung. Bersama dua orang warga Padukuhan Temuireng, mereka pun berangkat.
[post_ads]
Namun nahas, awal tahun 2021, pihak keluarga mendengar kabar duka bahwa Sunakib telah meninggal dunia. Kesedihan tampak di wajah kedua orangtua Sunakib, yaitu Bani (52) dan Wagiyah (50).
Ibunda Sunakib tampak terpukul dengan kabar duka yang diterimanya. Bani memang belum lama ini sembuh dari stroke. Dua tahun lalu ia sama sekali tak bisa berjalan dan lumpuh total. Sedangkan Wagiyah harus banting tulang bertani demi bisa membiayai Sunakib sekolah pelayaran.
"Kondisi anak saya sehat pas mau berangkat, tidak ada banyak pesan, cuma ngasih tau sama orang tua agar tidak boros," ucap Bani sambil terbata.
[post_ads_2]
Selama berlayar 8 bulan, kabar dari Sunakib selalu dinantinya. Bahkan dua bulan lalu anaknya berpesan agar orangtuanya tidak mengkhawatirkan dirinya. "Harusnya sebelum puasa pulang," ujar Bani lagi.
Meskipun telah tiada, Bani tetap akan berusaha mewujudkan cita-cita anaknya untuk memperbaiki rumahnya. Ia akan berusaha keras mewujudkan mimpi anaknya tersebut. Karena baginya, kata-kata anaknya itu adalah amanah yang harus diwujudkan.
Paman Nakip, Waljito (41) mengatakan, Nakip merupakan anak yang baik. Nakip tidak pernah berperilaku aneh dan cenderung pendiam. Di kampungnya, Nakip termasuk anak yang gampang bergaul dengan siapa saja. Selain bercita-cita menjadi TKI, Nakip juga termasuk atlet bola voli andalan di kampungnya. "Kami kehilangan sosok atlet voli terbaik," katanya.
sumber: liputan6