ED, 30, seorang tenaga kerja wanita (TKW) asal Sragen menganggur di Taiwan setelah ia menjalani operasi usus besar yang membuatnya tak bisa buang air besar melalui lubang an*s.
Derita TKW asal Sragen itu viral di media sosial setelah diunggah oleh Fanpage Facebook, Faisal Soh, pada Jumat (19/3/2021).
Postingan video berdurasi 20,59 menit itu menceritakan penderitaan ED setelah menjalani operasi kanker usus besar. Penyakit itu baru dirasakan ED sejak akhir 2020 lalu
Karena penyakit kanker itu tergolong parah, dokter dari Taiwan terpaksa mengambil tindakan operasi untuk menyelamatkan jiwa ED.
[post_ads]
Tim dokter memotong usus besar dari ED hingga membuat ia tidak bisa lagi buang air besar (BAB) melalui lubang anus.
Sebagai ganti, tim dokter membuat lubang pada bagian perut sebelah kiri dari ED. Lubang itu difungsikan sebagai pengganti anus yang sudah tidak bisa dipakai.
“Awalnya berat, saya tidak habis pikir bakal punya penyakit kaya gini. Akhir tahun lalu baru terasa,” ujar ED dalam video itu.
Setelah operasi itu, ED harus menjalani kehidupan baru. Ia tidak pernah tahu kapan ia buang air besar atau sekadar buang angin.
Oleh sebabnya, lubang pada bagian perut itu harus selalu dipasangi alat khusus semacam kantong plastik untuk menampung kotorannya. Harga satu alat tersebut terbilang mahal yakni 190 New Taiwan Dolar (NTD) atau setara Rp96.148.
ED biasa mengganti alat itu sekali dalam tiga hari. Dalam sebulan, rata-rata ia harus merogoh kocek lebih dari Rp900.000 untuk membeli alat tersebut. Beban itu semakin berat bagi dia karena ED belum mendapat pekerjaan di Taiwan.
[post_ads_2]
Pihak agen masih berusaha mencari pekerjaan buat ED dengan keterbatasan yang ia miliki. “Harapan dia masih bisa bekerja demi kasih kahidupan yang lebih layak untuk anaknya. Pihak agensi masih berusaha mencari pekerjaan untuk dia. Harapannya ada majikan yang mau menerima kondisinya seperti itu,” papar Faisal Soh.
Faisal berharap pemerintah Indonesia memberi perhatian kepada ED, salah satu pahlawan devisa asal Bumi Sukowati. Ia juga berharap kepada teman-teman sesama buruh migran bisa membantu meringankan beban dari ED.
Sejauh ini, Solopos.com belum bisa mengonfirmasi ED. Saat dihubungi melalui WhatsApp (WA) belum ada balasan. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen juga belum bisa dimintai keterangan terkait masalah yang dihadapi salah satu pahlawan devisi di Taiwan itu.
sumber: solopos