SuaraBMI - Taiwan pada hari ini Jumat 21 Mei melaporkan 315 kasus baru COVID-19, di mana 312 di antaranya dikonfirmasi sebagai infeksi domestik, menurut Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC).

Kasus baru termasuk 144 di New Taipei, dengan 37 dilaporkan di Distrik Banqiao; dan 127 di Taipei, 60 di antaranya berada di Distrik Wanhua, kata Menteri Kesehatan Chen Shih-chung (陳 時 中).

Tiga belas kasus dikonfirmasi di Taoyuan, sembilan di Keelung, dan masing-masing lima di Taichung dan Changhua, kata Chen.

Selain itu, empat kasus dilaporkan di Kaohsiung, dua di Yilan, dan masing-masing satu di Pingtung, Nantou dan Yunlin, katanya.

Dari total, 73 kasus terkait dengan cluster yang melibatkan kedai teh di Wanhua, sementara 107 pasien lainnya baru-baru ini mengunjungi daerah itu, menurut Chen.
[post_ads]
Hingga saat ini, Taiwan telah mencatat total 3.139 kasus COVID-19, di mana 1.824 di antaranya adalah infeksi domestik yang dikonfirmasi dalam tujuh hari terakhir, menurut data CECC.

Nah bagi kalian para TKI/ BMI di Taiwan, bisadownload aplikasi ini untuk mencegah penularan diri. Dengan aplikasi ini, kamu akan tahu apakah didekatmu ada yang terinfeksi virus atau tidak. Link downloadnya dibawah ini.

[post_ads_2]
Ketua tim Kota Hsinchu, Fan Yu-cheng mengatakan bahwa untuk menjaga keamanan pertahanan negara dan melindungi hak asasi warga asing, proyek ini telah menyiapkan materi multibahasa QR CODE untuk referensi, sehingga warga asing yang tidak bisa berbahasa Mandarin bisa mendapatkan informasi real-time dan benar, serta dapat mencegah warga asing menjadi celah dalam pencegahan epidemi karena mereka tidak mengetahuinya.

Kedepannya, lanjut Fan Yu-cheng, kami akan bekerja sama dengan kepolisian dan instansi pemerintah untuk memperkuat pelaksanaan propaganda ini, dan mendorong semua pekerja migran, nelayan, dan perawat pasien untuk mengunduh “Aplikasi Jarak Sosial Taiwan” dari Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. , sehingga pencegahan epidemi bisa bekerja lebih sempurna.

Selain itu, secara khusus proyek propaganda dan inspeksi yang direkam dengan menggunakan bahasa Indonesia, Departemen Imigrasi yang akan mengunggahnya ke jejaring sosial Indonesia untuk membantu menyebarkannya dan memberi tahu lebih banyak teman asing tentang informasi pencegahan epidemi yang benar.