SUARABMI.COM - Seorang pekerja migran di Dapu Miaoli Taiwan harus rela melihat dengan mata kepalanya sendiri, sepeda listriknya dibawa lari oleh pencuri tanpa bisa berbuat apa - apa karena takut akan denda.

Saat kejadian, ia takut mau menyelamatkan motor listriknya karena ancaman dendanya NT$60.000 hingga NT$300.000 jika keluar asrama dikawasan Miaoli.

Kronologinya, saat kejadian ia berada didalam asrama dekat Taman Sains dan Teknologi Zhunan dan mengawasi tempat parkir motor listriknya. Tiba - tiba seorang laki - laki yang mengenakan topi, mondar mandir tengah malam dan mendekati tempat parkiran.
[post_ads]
Ia mendekati motor listrik yang berwarna biru dan menengok kanan kiri melihat situasi, merasa situasi aman, lantas ia mengambil motor tersebut menjauh dari lokasi.

Meskipun korban bukanlah orang yang terkonfirmasi positif yang harus menjalani karantina, tapi mereka takut keluar untuk menyelamatkan motor listrik tersebut karena aturan denda tersebut.

Sebagaimana kita tahu saat ini di Miaoli sedang dijalankan aturan pekerja migran dilarang keluar rumah. Walaupun aturan ini dikritik oleh Pusat komando epidemi, yang menilai keputusan ini diskriminatif, tidak sama antara warga lokal dan warga asing, namun aturan ini masih berjalan hingga saat ini.
[post_ads_2]
Zhang Zhong, wakil direktur cabang Zhunan mengatakan: "Saat ini, para pekerja migran di tempatkan di manajemen terpusat, dimana mereka harus dijemput oleh majikan atau agensi untuk pergi dan pulang kerja." Ucapnya.

Kasus pencurian ini sudah dipasrahkan ke menejer pekerja migran untuk pelaporan dan dari hasil penyelidikan, polisi menemukan 2 tersangka diketahui terlibat dalam kasus ini, dan mereka sedang diselidiki secara aktif.

Polisi memeriksa CCTV dan menemukan pelaku berjumlah lebih dari 1 orang yang merupakan komplotan bersama spesialis pencuri motor listrik.

tvbs