Nama Titi Tilah akhir - akhir ini menjadi pembicaraan para penonton di Youtube. Wanita asal Yogyakarta ini menjadi Youtuber dan merekam aktivitasnya sebagai pekerja migran di Taipei, Taiwan, yang hampir sepuluh tahun ini merawat majikannya, seorang pria muda yang mengalami kelumpuhan.

Kisah Titi menjalani profesinya sebagai perawat orang lumpuh ia tuangkan di kanal YouTubenya Titi Tilah Channel, yang kini memiliki 173 ribu subscriber. Dalam salah satu kontennya, Titi bercerita awalnya ia diminta bekerja untuk majikan yang dipanggilnya Mas Bos. Saat pertama Titi tiba di rumah sakit, ia langsung menangis melihat kondisi majikannya yang dibantu alat pernapasan lewat tenggorokan.

“Langsung nangis, baru datang dari Indonesia, enggak nyangka yang saya jaga orangnya kayak gitu. Napasnya pakai alat bantu. Apa saya mampu menjaga dia,” ujar Titi di salah satu kontennya menuturkan perkenalannya dengan Lin, hanya ini nama yang ia sebut sesekali untuk mengganti sapaan Mas Bos.
[post_ads]
Melihat keraguan Titi, agennya lalu mempertemukan Titi dengan keluarga pasiennya. Orang tua, kakak, dan paman majikannya meminta Titi untuk merawat Mas Bos dengan baik. “Dia bilang ke agen saya, pelan-pelan juga bisa, yang penting jaga anak kami, seperti jaga anaknya, masalah bahasa enggak nuntut,” ujar Titi.

Majikannya mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan saat berumur 20 tahun. Dari penuturan keluarga Lin, saat itu Mas Bos masih mahasiswa dan memiliki pekerjaan sambilan sebagai pelatih renang. Saat berangkat bekerja, ia ditabrak seorang kakek berusia 70 tahun. Akibat kejadian itu, tulang lehernya patah, syarafnya putus dan dia mengalami kelumpuhan mulai leher ke bawah. “24 jam saya harus menjaga dia,” katanya.

Bertugas melayani dan menjaga anak majikannya, Titi harus berada satu kamar dengannya. Apalagi, Lin memutuskan menyewa apartemen sendiri, berdekatan tempat kerjanya, sebuah kantor inklusif yang terlihat dari karyawannya, sebagian penyandang disabilitas. "Rumah orang tua majikan itu berada di lantai empat, tak ada lift, berat kalau ayahnya Mas Bos harus menggotong anaknya naik turun," ujar Titi. 

Di salah satu kontennya, Titi memperlihatkan tempat tidurnya yang berdampingan dengan majikannya. Apartemen yang disewa memang tipe studio. “Harus kita stand by 24 jam di dekat pasien kita, kita tidak mungkin meninggalkan dia untuk urusan yang lain,” katanya.

Karena hal inilah, Titi sempat menjadi perbincangan di Indonesia. Banyak yang mempermasalahkan kenapa Titi yang berhijab sekamar dengan pria yang bukan muhrimnya. “Pemberitaan melenceng, judulnya kurang sreg di hati, mungkin dengan begitu mereka merasa puas,” ujarnya.

Dalam konten YouTubenya Titi menceritakan kegiatan apa saja yang harus dilakukan sebelum tidur. Ia memperlihatkan saat membantu menggosok gigi, membasuh wajah dan buang air kecil majikannya. Titi juga harus melakukan gerakan-gerakan sebelum tidur, agar tubuh majikannya tidak menjadi kaku.

Di kontennya yang lain, Titi juga menjelaskan tugasnya selama ini. Banyak yang bertanya apakah Titi juga memandikan dan membersihkan kotoran Mas Bos. "Ya tentu saja, ini bagian dari pekerjaan saya, sama seperti TKW-TKW lain yang bertugas mengurus orang sakit, ya enggak papa," ujarnya.
[post_ads_2]
Dari pola interaksi yang terlihat di kanal Youtubenya, hubungan Titi dan Mas Bos lebih terlihat seperti ibu dan anak. Ia sepenuh hati menyayangi Lin seperti putranya sendiri. Mas Bos pun tak sungkan bermanja-manja seperti dengan ibunya. Sesekali, Lin yang mulai cakap berbahasa Indonesia dan Jawa, menimpali tiap Titi membuat konten. Terkadang, Mas Bos-lah yang membuat vlog sendiri. 

Kehangatan ini tak hanya terjadi pada Lin dan Titi. Keluarga Lin amat menyayangi Titi. Ini terlihat pada sikap mereka yang tak berjarak saat berkumpul. Dalam salah satu tayangan, keluarga Lin mengajak bertemu di sebuah restoran dan memberikan kejutan pesta ulang tahun untuk Titi. Mereka juga kerap berlibur ke luar negeri bersama-sama.

Di kesempatan lain, keluarga Mas Bos yang bertandang ke rumah Lin meminta Titi memasakkan masakan Indonesia dan menggemari bakwan. "Belum terkumpul bakwannya sudah habis," kata Titi tertawa. 

Kedekatan ini juga terlihat dari bantuan yang diberikan orang tua Mas Bos agar Titi Tilah tak perlu risau sebagai ibu tunggal memikirkan dua anaknya di Yogyakarta. Anak sulungnya bersekolah di Taiwan. Saat libur perkuliahan, putra sulungnya ini datang ke apartemen Lin dan bercengkerama dengan hangat. Kini, sang putra sudah kembali ke Indonesia setelah merampungkan studinya. 

dewi retno / tempo