Hongkong
TKW di Hong Kong Bongkar Gaji dan Modal Suami jadi TKI di Taiwan, Hampir Putus Kontak Gara Gara Hal Ini
Rifai
Mendapat pekerjaan dengan gaji tinggi tentu menjadi dambaan setiap orang. Menjadi sebuah bonus tambahan jika profesi itu bisa dijalankan di negara orang. Kini peluang itu semakin terbuka karena era globalisasi dan kebutuhan tenaga kerja asing di negara lain yang masih besar.
Tidak sedikit orang Indonesia yang mengadu nasib dengan menjadi pekerja migran Indonesia maupun Tenaga Kerja Wanita (TKW) di negeri orang. Seperti kisah pasangan suami istri yang satu ini.
Sang istri, Markhati Solikha bekerja sebagai TKW di Hong Kong, sedangkan suaminya sebagai TKI di Taiwan. Baru-baru ini, suaminya memutuskan untuk balik kampung ke Indonesia. Dia lantas membongkar gaji serta biaya TKI Taiwan saat hendak balik ke Indonesia.
[post_ads]
Melalui kanal YouTube Mboke Memey, wanita berjilbab ini blak-blakan menjelaskan penghasilan yang diterimanya setiap bulan.
Penjelasan Markhati ini sontak membuat masyarakat jadi penasaran dan takjub setelah mengetahui besaran penghasilannya.
Melansir dari akun YouTube Mboke Memey yang diunggah pada 20 Desember 2021, TKW Hong Kong ini menceritakan kisah hidupnya yang berpisah dari keluarga tercinta. Ia dan sang suami bahkan sudah menjalani hubungan jarak jauh alias LDR selama tiga tahun terhitung sejak 2008.
Bahkan Mboke Memey mengaku sempat kehilangan komunikasi dengan suaminya yang memutuskan bekerja di Uruguay selama delapan bulan.
"Kita sebenarnya LDR sudah dari tahun 2008 sampai detik ini dan enggak tahu sampai kapan," ungkap Mboke Memey.
"Alhamdulillah masih jodoh, Mboke pulang dari Singapura, suamiku juga pulang dari Uruguay. Kemudian tahun 2010, Mboke masuk Hong Kong dan 2011 bulan satu suamiku terbang ke Taiwan," tambahnya.
[post_ads_2]
Mboke mengatakan biaya kembali dari Taiwan ke Indonesia menghabiskan biaya sekitar Rp10 juta. Biaya tersebut sudah termasuk swab PCR test dan tiket pesawat.
Untuk modal ke Taiwan, suami dari Mboke menghabiskan biaya sekitar Rp60-80 juta.
Sementara untuk penghasilan. Mbok Memey mengungkapkan jika para pekerja pria di Taiwan rata-rata mendapatkan penghasilan antara Rp12-14 juta. Gaji itu diperoleh jika pekerja banyak menghabiskan waktu lembur.
"Untungnya pabrik suaminya menyediakan mess, kemudian makan ditanggung pabrik," ungkapnya.
Namun fasilitas yang disediakan ini tergantung dari tempat kerja para TKI. Ada pula perusahaan yang tak memberikan fasilitas mess maupun biaya makan.
sumber: dream co id