Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia (Kemenaker) dan Pemerintah Australia menjalin hubungan kerja sama terkait lowongan bagi tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk bisa bekerja di Negeri Ausi tersebut. 

Ida Fauziyah mengungkapkan beberapa sektor yang direncanakan seperti agrikultur, pertambangan, mekanik, dan perhotelan atau restoran.

"Kami yakin Australia dapat membuka pintu lebih luas bagi pekerja migran Indonesia (PMI)," kata Ida dalam siaran pers, Selasa (7/6).
[post_ads]
Saat ini nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara ini sedang digodok membahas penempatan PMI di sektor agrikultur.

Pada kesempatan tersebut, Ida menjamin penempatan ke Australia hanya diisi oleh tenaga terampil. Sebab itu, Kemenaker akan berkonsentrasi pada kompetensi calon pekerja migran, perbaikan soft skill dan kemampuan berkomunikasi para PMI.

Ida meyakini melalui pelatihan di balai latihan kerja milik pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta dan komunitas, maka kualitas PMI tidak akan mengecewakan kedepannya.
[post_ads_2]
Mengutip data BP2PMI, Indonesia belum pernah menempatkan PMI ke Australia. Sebagian besar PMI bekerja di Korea, Jepang, Hong kong, Taiwan, Italia, Singapura dan Polandia.

Tahun lalu, jumlah PMI yang bekerja di Hongkong sebanyak 52.278 orang, di Taiwan sebanyak 7.789 orang, di Italia sebanyak 3.225 orang, di Singapura sebanyak 3.217 orang dan di Polandia sebanyak 1.195 orang.

cnnindonesia