IndoNews
Menengok Sunyi Wisma Atlet yang Kini Dicap Sarang Kuntilanak, Dulu Ramai Banyak TKI Pulang Dikarantina Disana
Suara BMI
Sekumpulan anak-anak dengan riang menggiring bola menuju ke arah gawang, riuh di siang hari bolong, Sabtu (4/2). Teriakan 'gol' terdengar di sebuah lapangan di area gerbang masuk utama Wisma Atlet Kemayoran Tower Enam.
Tak jauh dari situ, dua petugas keamanan berseragam loreng berjaga di pos kecil yang terbuat dari material seng. Meski dijaga dengan segelintir petugas keamanan, pengunjung tak bisa sembarangan masuk. Pengunjung hanya diperkenankan berada di area luar tower enam.
Memasuki gerbang kecil tower enam yang sudah mulai karatan, suasana sepi pun menyelimuti wisma ini. Gerbang yang dulu ramai hilir mudik pasien Corona Covid-19, kini tinggal kesunyian semata.
[post_ads]
Tower dengan 32 lantai yang dulunya menjadi tempat perawatan ribuan pasien Covid-19. Saat ini, seiring pasien melandai, Tower enam sepi. Hanya menyisakan sekitar 179 tenaga kesehatan (nakes) dan non nakes yang bersiaga jika sewaktu-waktu Covid-19 kembali melonjak.
Meredupnya keramaian di Wisma Atlet Kemayoran berdampak pada beberapa bagian infrastruktur yang tak terurus. Sebagian lampu di luar area gedung tower enam ditemukan masih menyala di siang bolong. Bahkan, salah satu lampu terus berkedip nyaris mati. Kolam kecil yang berada di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) pun tak lagi dialiri air.
IGD Wisma Atlet yang dulu dipadati oleh pasien Covid-19 kini hanya menyisakan alat-alat kesehatan dan kursi-kursi kosong di dalamnya. Kasur-kasur yang digunakan oleh pasien Covid-19 masih berjejer rapi di salah satu ruangan. Namun, ada juga ruangan yang tak lagi diisi perlengkapan kesehatan.
Humas Wisma Atlet, Sasa mengatakan salah satu perbedaan yang terasa adalah tidak adanya aktivitas di tempat tersebut. Saat masih banyak pasien Covid-19 suasana Wisma Atlet tak terasa mencekam. Namun, seiring dengan berkurangnya penghuni, untuk sekadar turun ke lantai bawah saja Sasa tak punya keberanian.
"Sepi terus kita kan cuma berapa orang ya, kalau dulu kan satu tower full sampai atas terang benderang. Sekarang mau ke bawah aja kayak gimana gitu. Kita ngelewatin ICU, IGD agak serem juga sih," kata Sasa kala berbincang dengan CNNIndonesia.com, Sabtu (4/2).
[post_ads_2]
Sasa menampik bahwa Wisma Atlet kini menjadi sarang Kuntilanak seperti yang tengah ramai diperbincangkan publik.
Sasa yang sudah hampir dua tahun menjadi penghuni tempat tersebut tak pernah sekali pun melihat sosok Kuntilanak di Wisma Atlet. Begitu pun dengan penghuni-penghuni lain.
"Enggak ada itu (Kuntilanak), bohong itu. Itu hanya persepsi orang yang enggak pernah ke sini aja. Kita di sini aman-aman saja. Di sini enggak pernah ada yang nampak," ujarnya.
"Kalau suasana mencekam iya namanya juga rumah sakit, apalagi rumah sakit Covid yang dulunya banyak yang meninggal. Tapi kalau untuk kayak gitu (Kuntilanak) enggak ada. Mungkin karena sepi kali ya, takutnya gitu. Kalau sepi memang sepi," kata Sasa.
Sasa menuturkan Wisma Atlet mulai sepi sejak pasien Covid-19 terakhir meninggalkan tempat ini pada 31 Desember lalu.
Ia mengatakan kini hanya ada satu tower wisma yang digunakan yakni tower enam. Meski sudah tak ada lagi pasien Covid-19, namun tower ini masih tetap beroperasi.
*cnnindonesia