Kecelakaan ini telah menewaskan sedikitnya 96 orang [update 29/12:13:00], dengan dua korban berhasil diselamatkan dalam kondisi kritis. Menurut laporan awal, sebagian besar korban tewas adalah penumpang yang duduk di bagian belakang pesawat. Operasi penyelamatan masih berlangsung, dengan petugas pemadam kebakaran dan tim SAR berusaha mengendalikan situasi di lokasi kejadian.
Pihak berwenang Korea Selatan telah memulai investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab pasti kecelakaan. Dugaan awal menyebutkan bahwa kerusakan pada roda pendaratan, yang disebabkan oleh tabrakan dengan burung saat pesawat mendekati landasan, menjadi salah satu faktor utama insiden ini. Namun, analisis kotak hitam dan data penerbangan akan menjadi kunci untuk mengungkap kronologi lebih detail.
“Ini adalah tragedi besar bagi dunia penerbangan Korea Selatan. Tim investigasi akan bekerja tanpa henti untuk memastikan penyebab kecelakaan ini,” ujar Menteri Transportasi Korea Selatan dalam konferensi pers.
Bandara Internasional Muan telah menangguhkan semua penerbangan domestik dan internasional hingga pemberitahuan lebih lanjut. Penumpang yang terkena dampak pembatalan penerbangan diminta untuk menghubungi maskapai masing-masing untuk informasi lebih lanjut.
Para keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya dalam insiden ini telah berkumpul di pusat krisis yang didirikan di dekat bandara. Pihak maskapai Jeju Air menyampaikan belasungkawa mendalam kepada para korban dan berjanji akan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang dalam penyelidikan ini.
Jumlah korban tewas diperkirakan dapat bertambah karena beberapa penumpang dan awak kabin masih belum ditemukan. Upaya pencarian terus berlanjut, dengan lebih dari 200 petugas terlibat dalam operasi ini.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam industri penerbangan, serta tantangan yang dihadapi oleh pilot dan kru saat menghadapi situasi darurat.